Bagaimana Cara Ternak Ikan Kembung? Fakta, Tantangan, dan Alternatif yang Perlu Diketahui
Ikan kembung merupakan salah satu ikan laut yang sangat populer di Indonesia. Rasanya gurih, harganya relatif terjangkau, dan kandungan gizinya tinggi. Permintaan pasar terhadap ikan kembung juga selalu stabil, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun usaha kuliner. Hal inilah yang membuat banyak orang bertanya, apakah ikan kembung bisa diternakkan seperti lele atau nila?
Pertanyaan tersebut sangat wajar, namun jawabannya tidak sesederhana itu. Berbeda dengan ikan air tawar, ikan kembung bukan ikan budidaya umum. Artikel ini akan membahas secara jujur dan lengkap bagaimana cara ternak ikan kembung, tantangan yang dihadapi, serta alternatif yang lebih realistis bagi pemula.
Mengenal Ikan Kembung Lebih Dekat
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) adalah ikan laut pelagis yang hidup di perairan terbuka. Ikan ini:
- Hidup bergerombol
- Aktif berenang cepat
- Bermigrasi mengikuti arus dan ketersediaan plankton
- Umumnya ditangkap dari laut, bukan hasil budidaya
Karakteristik inilah yang membuat ikan kembung sangat sulit dibudidayakan secara konvensional.
Apakah Ikan Kembung Bisa Diternakkan?
Secara teknis, ikan kembung belum berhasil dibudidayakan secara massal seperti bandeng, kakap, atau kerapu. Hingga saat ini, ikan kembung masih bergantung pada hasil tangkapan laut.
Beberapa alasan utama:
- Sulit memijahkan ikan kembung di lingkungan buatan
- Larva sangat sensitif
- Membutuhkan ruang renang luas
- Pola makan planktonik yang kompleks
Namun, ada konsep yang mendekati ternak, yaitu pemeliharaan atau pembesaran ikan kembung di laut, meski masih sangat terbatas.
Konsep Semi-Ternak Ikan Kembung (Pembesaran di Laut)
Yang dimaksud “ternak ikan kembung” saat ini lebih tepat disebut sebagai:
- Penampungan sementara
- Pemeliharaan hasil tangkapan kecil
- Pembesaran singkat sebelum dijual
Metode ini biasa dilakukan nelayan skala kecil di daerah pesisir.
Media Pemeliharaan Ikan Kembung
1. Keramba Jaring Apung (KJA) Laut
Media paling memungkinkan untuk ikan kembung adalah keramba jaring apung di laut.
Syarat lokasi:
- Air laut bersih dan jernih
- Arus sedang (tidak terlalu kuat)
- Kadar oksigen tinggi
- Jauh dari limbah
Kolam darat atau tambak tidak cocok untuk ikan kembung.
Sumber Benih Ikan Kembung
Inilah tantangan terbesar.
Benih ikan kembung:
- Tidak tersedia dari hatchery
- Umumnya berasal dari tangkapan alam berukuran kecil
- Rentan stres dan kematian
Benih yang digunakan biasanya:
- Kembung ukuran kecil hasil tangkapan nelayan
- Disortir dengan sangat hati-hati
Ini membuat skala usaha menjadi terbatas dan tidak stabil.
Cara Adaptasi Ikan Kembung ke Keramba
Ikan kembung sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Langkah adaptasi:
- Masukkan ikan perlahan ke keramba
- Kurangi kepadatan
- Hindari pemindahan berulang
- Jaga kualitas air laut
Tingkat kematian awal biasanya cukup tinggi.
Pakan untuk Ikan Kembung
Di alam, ikan kembung memakan:
- Plankton
- Fitoplankton
- Zooplankton kecil
Dalam keramba, ikan kembung bisa diberi:
- Ikan rucah cincang
- Udang kecil
- Pakan alami laut
Namun, ikan kembung sulit dilatih makan pelet, berbeda dengan ikan budidaya lainnya.
Perawatan dan Pengelolaan
Perawatan ikan kembung di keramba meliputi:
- Pembersihan jaring rutin
- Pemantauan kualitas air
- Menghindari kepadatan berlebih
- Mengurangi stres ikan
Ikan kembung mudah mati jika:
- Kekurangan oksigen
- Terkena perubahan suhu mendadak
- Terlalu padat
Waktu Pemeliharaan
Karena bukan budidaya penuh, waktu pemeliharaan relatif singkat:
- 2–4 minggu
- Fokus pada menjaga kesegaran dan ukuran
Tujuannya lebih ke menunda penjualan atau meningkatkan nilai jual, bukan membesarkan dari larva.
Risiko Ternak Ikan Kembung
Sebelum mencoba, penting mengetahui risikonya:
- Tingkat kematian tinggi
- Ketergantungan cuaca laut
- Tidak ada benih buatan
- Biaya operasional tinggi
- Sulit dilakukan pemula
Karena itu, usaha ini tidak direkomendasikan untuk pemula.
Alternatif yang Lebih Realistis daripada Ternak Ikan Kembung
Jika tujuan utamamu adalah usaha ikan konsumsi, ada pilihan yang jauh lebih stabil.
1. Budidaya Bandeng
- Sama-sama ikan laut
- Teknologi sudah matang
- Permintaan pasar tinggi
2. Budidaya Kakap Putih
- Cocok di keramba laut
- Harga jual tinggi
- Benih tersedia
3. Budidaya Kerapu
- Nilai ekonomi tinggi
- Cocok untuk perairan laut
Ikan-ikan ini jauh lebih memungkinkan dibanding ikan kembung.
Mengapa Ikan Kembung Masih Mengandalkan Tangkapan Laut?
Jawabannya sederhana:
- Siklus hidup kompleks
- Habitat alami sulit ditiru
- Biaya budidaya lebih mahal dari harga jual
Secara ekonomi, budidaya ikan kembung belum efisien.
Kesimpulan
Hingga saat ini, ternak ikan kembung secara penuh belum memungkinkan seperti ikan air tawar atau ikan laut budidaya lainnya. Yang bisa dilakukan hanyalah pemeliharaan sementara di keramba laut dengan risiko tinggi dan skala terbatas.
Bagi pemula atau pelaku usaha, lebih bijak memilih ikan budidaya yang:
- Teknologinya sudah mapan
- Benih tersedia
- Risiko lebih kecil
- Keuntungan lebih stabil
Ikan kembung tetap menjadi komoditas penting, namun perannya masih dominan sebagai hasil tangkapan laut.
Penutup
Ketertarikan untuk menernakkan ikan kembung menunjukkan tingginya minat terhadap inovasi perikanan. Namun, dalam dunia budidaya, realitas teknis dan ekonomi tidak bisa diabaikan.
Memahami keterbatasan justru membantu kita memilih peluang usaha yang lebih tepat, berkelanjutan, dan menguntungkan.